siang
itu terasa panas sekali, saat aku hanya berdua dengan alex di sebuah
tempat kerjanya yang tidak jauh dari tempat dimana saya tinggal. alex
selalu memberi suatu cerita yang baik tentang rumah tangganya, aku
sangat iri sekali dengan istrinya dia bisa mendapatkan seorang suami
seperti alex. seperti biasa kalau alex sedang cerita aku selalu
mendengarkan. dan memperhatikan wajahnya yang tampan dengan kumis dan
jenggot yang selalu dicukurnya dengan rapi dan bersih sehingga terlihat
kalau dia orangnya sangat suka dengan kebersihan.
suasana
tempat kerja alex pada sore hari biasanya sepi. paling hanya satu atau
dua orang yang lewat. tanpa menunggu lama aku mulai mengarahkan
pemikiran mas alex ke hal hal yang biasa aku bayangin. aku mulai
menanyakan tentang hal sex. semula aku tidak menyangka kalau dia akan
menjawab pertanyaanku tapi ternyata malah dijawab olehnya. hati senang
sekali, dia menceritakan bagaimana dia berhubungan seks dengan
istrinya. sewaktu pertama kali mereka menikah kemudian sewaktu mereka
setelah punya anak, dan sekarang katanya malah jarang. paling mereka
hanya bisa berhubungan intim 2 atau 3 kali sebulan.
mendengar
hal itu aku malah jadi horny. wah sepertinya aku mendapat lampu hijau
nih…” ucapku dalam hati, tapi bagaimana ya supaya bisa masuk dalam
pembicaraan ini aku pun bingun car cara, dan akhirnya akuputuskan
mumpung tempat duduk kami lebih rendah dan meja tempat kerja mas alex
lebih tinggi jadi gak kelihatan dari luar, maka tangan saya pun mulai
beraks. aku meletakan tangan kanan saya di atas paha alex dan agak
mendekati kontol alex. sambil menanyakan tentang libidonya “mas tadi kan
mas bilang akhir akhir ini mas selalu jarang berhubungan intim dengan
istri mas terus apa yang biasa mas lakukan kalau mas mau berhubungan
badan dengan istri mas?”
“yah palin aku ngocok sendiri di kamar mandi pakai sabun…” jawab alex
“emang
mas gak kepikiran buat cari seseorang buat main, yang pokoknya suka
sama suka gak ada hubungan yang terikat lah gitu….: tanyaku lagi.
“yah bram emang ada yang mau sama aku? ” alex malah bertanya balik.
“aku
jawab langsung ada” sambil meraba raba paha mas alex ” tapi dia bukan
seorang wanita gimana?” ups spontan aku langsung to the point.
“emang siapa eh bram?” tanya alex penasaran “apa aku kenal sama dia?”
“yah dia orang yang kamu kenal tapi gimana jawabanmu, mau gak?” kataku
“wah tapi aku takut ketahuan eh, sama orang rumah” dengan agak minder
“aku jamin aman tidak akan ketahuan kok, lex.” jawabku tegas sama alex
emgan siapa orangnya? masih dalam rasa penasaran.
“lex,
aku gak tahu selama ini kamu tahu atau tidak kalau selama ini aku
selalu memperhatikanmu dan aku selalu berusaha mencari perhatianmu,
karena aku sudah jatuh cinta sama kamu, aku tahu ini salah tapi tolong
katakan apa yang harus aku lakukan kalau kamu ada dalam posisiku? untuk
itulah kenapa aku selalu ada kalau kamu ada dan saat kamu pulang aku pun
pulang. aku selalu merasa nyaman dan senang berada disisimu. aku harap
meski kita tidak bisa pacaran atau menikah layaknya seorang pria dan
wanita, tapi tak bolehkah dalam waktu sehari atau seminggu kau berikan
waktu untukku bersamamu tidur bersamamu, merasakan kehangatan tubuhmu,
merasakan belaianmu, merasakan pelukanmu, merasakan kecupanmu, aku benar
benar menginginkan itu, tapi itu semua tergantung sama kamu, aku hanya
bisa pasrah. paling tidak aku sudah tidak punya beban lagi aku sudah
mengukapkan isi hatiku.” sambil tunduk karena malu sudah menceritakan
semuanya.
“tapi bram,,,, aku,,,,,,” sambil terbata bata
”
aku paham kalau kamu tidak suka sama aku, gak apa apa mungkin,,,,,,”
belum selesai aku bicara alex sudah mengangkat daguku dan menyambar
bibirku, dengan hangat aku dipeluknya. sambil berkata “sudahlah bram,
jangan dilanjutkan lagi, tolong jangan menangis, entahlah apa aku juga
suka sama kamu atau tidak tapi sejak awal aku kenal kamu aku selalu
mengganggap kamu sebagai adik aku karena umur kita yang terlampau begitu
jauh. “
untuk
beberapa menit kami hanya duduk terdiam tak ada kata kata, dalam
hatiku,,,, dia sudah menganggap aku adik aja harusnya aku sudah bersukur
kenapa aku masih harus meminta dia jadi seseorang special dalam
hidupku, padahal aku kan gak tampan dan juga masih kekanak kanakan, tapi
gimaa lagi aku sudah terlanjur cinta sama dia ingin sekali kupeluk dia
dan menciumnya lagi, aku ingin memegang kontolnya.
semakin
lama aku diam semakin kepalaku menunduk dan tanpa aku sadari ternyata
alex masih memperhatikanku, dan kemudian dia keluar sebentar untuk
menutup pintu karena waktu sudah menunjukan pukul empat sore dimana dia
harus pulang, seperti biasnya pda hari sabtu dia tutup sore hari. aku
pun setelah dia menutup pintu aku langsung pamit pulang tapi bukannya di
ijinin tapi alex malah menarik ku kepelukannya dan menciumku lagi dan
aku rasakan kalau kali ini dia juga penuh nafsu jadi aku membalasnya.
ciumannya benar benar ciuman seorang pria yang benar benar penuh nafsu,
dia mainkan lidahnya didalam mulutku, ,,, dan kemudian melepaskan baju
kaos hitam yang akau pakai kemudian meraba raba kontolku,,” wah kontolmu
besar dan panjag sekali bram, kalah sama punyaku” ucap alex sambil
tersenyum
“yah
kan sesuai ukuran orangnya juga kan mas aku kan tinggiku 178 cm yah
pastikan itu nya juga panjang biar seimbang, kalau mas kan pendek jadi
kalau panjanggnya melebihi punayu ya berarti gak seimbang mas?
jawabkusambil menarik celana jeans mas alx yang biasa dipakainya.
kontol mas alex gemuk dan panjangnya hampir saingan sama kontolku. aku
pun memegang kontol mas alex sambil tetap berpelukan dan berciuman, aku
pun semakin kasaR mainkan atau memaju mundurkan tanganku (mengocok)
kontol mas alex sehingga tidak lama kemudian dia langsung teriak…..
“bram aku mau keluar…..” crott crott crott …………… dan aku biarkan
spermanya membasahi badanku yang udah telanjang dan masih tetap meremas
batang kontolnya. dan tak lama aku pun juga muncrat ditangan dia.
aku
dan dia terlihat lemas setelah itu, tapi aku masih ingin mengisap
batang kontolnya dan meminum air maninya, tapi dia bilang bram ku yang
manis, aku harus pulang, sekarang udah malam, tapi aku janji aku akan
selalu menyediakan waktu untukmu.
mendengar
hal itu akupun senang sekali dan aku memeluk tubuhnya erat erat dan
menciumnya sambil berkata anggaplah aku sebagi istri keduamu lex. aku
akan selalu menunggu saat2 seperti ini…..
**** SUbscribe atau Bergabunglah di Blog ini *******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar