Senin, 30 Juli 2012

Simpan Waktu Untukku


siang itu terasa panas sekali, saat aku hanya berdua dengan alex di sebuah tempat kerjanya yang tidak jauh dari tempat dimana saya tinggal. alex selalu memberi suatu cerita yang baik tentang rumah tangganya, aku sangat iri sekali dengan istrinya dia bisa mendapatkan seorang suami seperti alex. seperti biasa kalau alex sedang cerita aku selalu mendengarkan. dan memperhatikan wajahnya yang tampan dengan kumis dan jenggot yang selalu dicukurnya dengan rapi dan bersih sehingga terlihat kalau dia orangnya sangat suka dengan kebersihan.

suasana tempat kerja alex pada sore hari biasanya sepi. paling hanya satu atau dua orang yang lewat. tanpa menunggu lama aku mulai mengarahkan pemikiran mas alex ke hal hal yang biasa aku bayangin. aku mulai menanyakan tentang hal sex. semula aku tidak menyangka kalau dia akan menjawab pertanyaanku tapi ternyata malah dijawab olehnya. hati senang sekali, dia menceritakan bagaimana dia berhubungan seks dengan istrinya.  sewaktu pertama kali mereka menikah kemudian sewaktu mereka setelah punya anak, dan sekarang katanya malah jarang. paling  mereka hanya bisa berhubungan intim 2 atau 3 kali sebulan.
mendengar hal itu aku malah jadi horny. wah sepertinya aku mendapat lampu hijau nih…” ucapku dalam hati, tapi bagaimana ya supaya bisa masuk dalam pembicaraan ini aku pun bingun car cara, dan akhirnya akuputuskan mumpung tempat duduk kami lebih rendah dan meja tempat kerja mas alex lebih tinggi jadi gak kelihatan dari luar, maka tangan saya pun mulai beraks. aku meletakan tangan kanan saya di atas paha alex dan agak mendekati kontol alex. sambil menanyakan tentang libidonya “mas tadi kan mas bilang akhir akhir ini mas selalu jarang berhubungan intim dengan istri mas terus apa yang biasa mas lakukan kalau mas mau berhubungan badan dengan istri mas?”
“yah palin aku ngocok sendiri di kamar mandi pakai sabun…” jawab alex
“emang mas gak kepikiran buat cari seseorang buat main, yang pokoknya suka sama suka gak ada hubungan yang terikat lah gitu….: tanyaku lagi.
“yah bram emang ada yang mau sama aku? ” alex malah bertanya balik.
“aku jawab langsung ada” sambil meraba raba paha mas alex ” tapi dia bukan seorang wanita gimana?” ups spontan aku langsung to the point.
“emang siapa eh bram?” tanya alex penasaran “apa aku kenal sama dia?”
“yah dia orang yang kamu kenal tapi gimana jawabanmu, mau gak?”    kataku
“wah tapi aku takut ketahuan eh, sama orang rumah” dengan agak minder
“aku jamin aman tidak akan ketahuan kok, lex.” jawabku tegas sama alex
emgan siapa orangnya?    masih dalam rasa penasaran.
“lex, aku gak tahu selama ini kamu tahu atau tidak kalau selama ini aku selalu memperhatikanmu dan aku selalu berusaha mencari perhatianmu, karena aku sudah jatuh cinta sama kamu, aku tahu ini salah tapi tolong katakan apa yang harus aku lakukan kalau kamu ada dalam posisiku? untuk itulah kenapa aku selalu ada kalau kamu ada dan saat kamu pulang aku pun pulang. aku selalu merasa nyaman dan senang berada disisimu. aku harap meski kita tidak bisa pacaran atau menikah layaknya seorang pria dan wanita, tapi tak bolehkah dalam waktu sehari atau seminggu kau berikan waktu untukku bersamamu tidur bersamamu, merasakan kehangatan tubuhmu, merasakan belaianmu, merasakan pelukanmu, merasakan kecupanmu, aku benar benar menginginkan itu, tapi itu semua tergantung sama kamu, aku hanya bisa pasrah. paling tidak aku sudah tidak punya beban lagi aku sudah mengukapkan isi hatiku.” sambil tunduk karena malu sudah menceritakan semuanya.
“tapi bram,,,, aku,,,,,,” sambil terbata bata
” aku paham kalau kamu tidak suka sama aku, gak apa apa mungkin,,,,,,” belum selesai aku bicara alex sudah mengangkat daguku dan menyambar bibirku,  dengan hangat aku dipeluknya. sambil berkata “sudahlah bram, jangan dilanjutkan lagi, tolong jangan menangis, entahlah apa aku juga suka sama kamu atau tidak tapi sejak awal aku kenal kamu aku selalu mengganggap kamu sebagai adik aku karena umur kita yang terlampau begitu jauh. “
untuk beberapa menit kami hanya duduk terdiam tak ada kata kata, dalam hatiku,,,, dia sudah menganggap aku adik aja harusnya aku sudah bersukur kenapa aku masih harus meminta dia jadi seseorang special dalam hidupku, padahal aku kan gak tampan dan juga masih kekanak kanakan, tapi gimaa lagi aku sudah terlanjur cinta sama dia ingin sekali kupeluk dia dan menciumnya lagi,  aku ingin memegang kontolnya.
semakin lama aku diam semakin kepalaku menunduk dan tanpa aku sadari ternyata alex masih memperhatikanku, dan kemudian dia keluar sebentar untuk menutup pintu karena waktu sudah menunjukan pukul empat sore dimana dia harus pulang, seperti biasnya pda hari sabtu dia tutup sore hari. aku pun setelah dia menutup pintu aku langsung pamit pulang tapi bukannya di ijinin tapi alex malah menarik ku kepelukannya dan menciumku lagi dan aku rasakan kalau kali ini dia juga penuh nafsu jadi aku membalasnya. ciumannya benar benar ciuman seorang pria yang benar benar penuh nafsu, dia mainkan lidahnya didalam mulutku, ,,, dan kemudian melepaskan baju kaos hitam yang akau pakai kemudian meraba raba kontolku,,” wah kontolmu besar dan panjag sekali bram,  kalah sama punyaku” ucap alex sambil tersenyum
“yah kan sesuai ukuran orangnya juga kan mas aku kan tinggiku 178 cm yah pastikan itu nya juga panjang biar seimbang, kalau mas kan pendek jadi kalau panjanggnya melebihi punayu ya berarti gak seimbang mas? jawabkusambil menarik celana jeans mas alx yang biasa dipakainya.  kontol mas alex gemuk dan panjangnya hampir saingan sama kontolku. aku pun memegang kontol mas alex sambil tetap berpelukan dan berciuman,  aku pun semakin kasaR mainkan atau memaju mundurkan tanganku (mengocok)  kontol mas alex sehingga tidak lama kemudian dia langsung teriak….. “bram    aku mau   keluar…..” crott crott crott …………… dan aku biarkan spermanya membasahi badanku yang udah telanjang dan masih tetap meremas batang kontolnya. dan tak lama aku pun juga muncrat ditangan dia.
aku dan dia terlihat lemas setelah itu, tapi aku masih ingin mengisap batang kontolnya dan meminum air maninya, tapi dia bilang bram ku yang manis,  aku harus pulang, sekarang udah malam, tapi aku janji aku akan selalu menyediakan waktu untukmu.
mendengar hal itu akupun senang sekali dan aku memeluk tubuhnya erat erat dan menciumnya sambil berkata anggaplah aku sebagi istri keduamu lex. aku akan selalu menunggu saat2 seperti ini…..
 **** SUbscribe atau Bergabunglah di Blog ini *******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar